Jumat, 23 Oktober 2009

AKU LUPA JUDUL FILM ROMANTIS ITU.....


Ada tuh satu film romantis yang aku terkesan sekali... Tapi lupa judulnya.. Yang pasti pemerannya, aktor kawakan Tommy Lee Jones... sementara aktrisnya aku lupa juga...

Adalah dikisahkan, seorang pria kaya yang udah paruh baya, namun belum menikah, bahkan sama sekali tak pernah ngerasaian jatuh cinta...

Suatu hari, tak jauh dari villa peristirahatannya, ada seorang gadis muda yang sedang berwisata. Cewe itu cantik, cerdas, dan sangat menghargai seni...

Yah, seperti cerita kebanyakan... awalnya pertemuan mereka serba kebetulan... Nah, si Tommy ini, mulai menaruh hati sama sang gadis.. bicaranya nyambung, pinter, dan nggak kikuk meski Tommy lumayan tua...

Sepanjang masa berwisata si cewek, jagoan Tommy kita ini menjadi guide lah... kemana-mana diantar, nunjukin tempat unik, dibawa ke pulau eksotik yang dipenuhi sejenis bunga bewarna kuning... bla.. bla.. bla...

Gadis ini pun sebenarnya menaruh hati... gimana nggak lah... Tommy memperlakukannya memang sebagai seorang wanita, gak pernah ambil kesempatan... maklumlah Tommy tak hanya tua namun dewasa sekali...

Jadi pada satu malam yang indah, Tommy membawa gadis tersebut ke villanya... Tommy iseng aja, karena tahu si gadis sangat menghargai seni, jadi di kerjain... dia membakar lukisan antik yang cukup terkenal..

Lha.. pasti aja si gadis marah habisz... kok, Tommy yang dikenalnya bijaksana tega membakar karya seni...

Kemudian Tommy bilang, yang aku bakar ini lukisan yang palsu... namun si gadis gak percaya... cewek itu minta tunjukin lukisan yang asli...

Nah, kemudian Tommy katakan... ia akan tunjukan yang asli, namun tunggu satu tahun kedepan di tanggal dan bulan yang sama... Maksudnya jika memang ada perasaan dan emang jodoh, itulah kesempatan Tommy mau melamar si gadis...

Kemudian, janjianlah mereka, ketemuan di Kota Manhattan, kalau gak salah gualah kotanya emang itu... Diatas puncak gedung, yang terkenal memiliki pemandangan indah untuk melihat seisi kota...

Tommy sengaja, janjian dengan rentang waktu yang lumayan panjang... pikirnya sih, gadis muda jaman sekarang, emangnya pegang janji... emangnya dia ada hati sama aku... pa benar tuh cewe memiliki cinta yang tulus... apa lagi Tommykan jauh lebih tua..

Luar biasanya, baik Tommy maupun si cewe, selalu mengingat janji yang mereka berdua ucapin... setiap hari yang dilewati selalu dicoret di kalender,sementara tanggal pertemuan dilingkari... jadi keduanya berusaha agar dapat selalu ingat...

Akhirnya setahun terlewati, tibalah hari yang dinantikan.... Tommy tiba duluan diatas gedung, pokoknya pagi-pagi dah.. Dan pastinya membawa lukisan antik yang terbungkus kertas...

Tommy tak sabar banget, sesekali melirik arlojinya... menit demi menit terlewati, jam demi jam... sampailah menjelang tengah hari, yang kemudian tiba-tiba mendung... breerrrr, hujan deraspun mengguyur..

Namun Tommy tetap kukuh berdiri, menanti satu-satunya wanita yang ia cintai... Pokok e, benar-benar cintalah, tak perduli tubuh sudah basah... Yang ia jaga hanyalah lukisan itu, agar tetap kering...

Sampailah sore hari, hujanpun reda... langit kembali bersih, namun cahaya mentari semakin redup... seredup itulah hati Tommy memandang senja di ufuk Barat...

Dia benar-benar terpukul... cinta dan harapan... impian yang membuat ia seperti muda kembali, perlahan pupus... dengan langkah gontai Tommy meninggalkan gedung yang dijanjikan....

Hari kemudian berlalu, mungkin sudah beberapa bulan... ternyata Tommy begitu penasaran... ia pun menelusuri alamat si gadis... dan akhirnya menemukan kediaman wanita yang menghancurkan hatinya...

Ada rasa takut, sungkan, dan sebagainya saat Tommy ingin mengetuk pintu rumah sang gadis... Namun niatnya sudah bulat.. ingin mendengar sendiri dari bibir si gadis, alasan ia ingkar janji dan tak datang ditempat yang dijanjikan...

Pintu di ketuk... kemudian ada suara lembut dari dalam, suara yang begitu dirindukan Tommy.. mempersilahkan masuk, pintunya juga tak dikunci...


Tommy masuk, dan mendapatkan sang gadis duduk di sofa membelakangi Tommy, sedang menikmati perapian... maklum, musim sejuk sudah dekat...

Dari belakang cewek itu, Tommy langsung bicara... Kenapa? Kenapa kau tidak datang?.. tanya si Tommy. Tentu saja suara tersebut mengejutkan si gadis, suara lelaki yang betul dikenalnya...

Tommy langsung menghampiri... dan menatap si gadis.. Lha, cewek itu rupanya sudah menangis... airmata tumpah di pipi gadis tersebut...

sang cewek tidak juga kunjung menjawab... Tommy pun putusa asa... ia sudah hendak melangkahkan kaki keluar dari rumah... namun gadis itu bersuara... memanggil Tommy..

Sungguh, aku begitu ingin memelukmu.... Aku ingin melihat senyummu, namun sudah tak bisa aku lakukan lagi... kata si gadis... Tommy masih bingung, namun kemudian ia perhatikan dengan seksama...

Ternyata gadis pujaan hatinya itu sudah lumpuh.. tubuh mungil tersebut hanya menyandar lemah di sofa... Gadis yang dahulu lincah itu, sudah tidak bisa berjalan lagi, kedua kakinya sama sekali tak dapat digerakkan...

Mata Tommy berkaca-kaca, ia begitu pilu, dan segera merangkul tubuh ringkih sang gadis... Kenapa aku tidak tahu? kenapa tidak kau katakan? kenapa? ujar Tommy setengah berbisik terus mendekap sang gadis...

Si cewek menangis sejadi-jadinya, saat dalam pelukan Tommy. Perlahan ia menceritkn, apa yang sebenarnya telah terjadi....

Pada hari yang mereka berdua janjikan, sang cewek rupanya juga sejak pagi langsung menuju gedung cinta itu...

Dalam perjalanan... ia melihat seikat kembang bewarna kuning di etalase toko bunga... Kembang yang dahulu ia temukan saat bersama Tommy mengunjungi pulau, saat berwisata...

Gadis itu, lagsung masuk dan membeli seikat... ia begitu bahagia, dalam hati, si cewek berpikir, inilah petanda yang Tuhan berikan, bahwa Tommy memanglah anugerah yang Tuhan berikan...

Senyum sigadis terus tersungging, tak henti-henti diciumnya kembang-kembang tersebut... Tak dinyana, saat menyebrang jalan, si gadis tak menengok, mobilpun menyambar...

Gadis tersebut tak sadarkan diri..... tabrakan itu telah membuat kedua kakinya lumpuh... dan yang paling memilukan, tiada hari tanpa sesal dan air mata si cewek, karena tak bisa memenuhi janji yang telah mereka ikrarkan...

"Aku sudah lumpuh... Sayang," kata si gadis....... "Dan aku begitu mencintaimu. jangan pernah lagi hilang dari hidupku," Jawab Tommy, kemudian mengecup mata si gadis yang masih berlinang airmata itu.... (END OF STORY)

Senin, 19 Oktober 2009

Logika Terompet Gabriel dalam Kalkulus


Jadi ingat mata kuliah "Kalkulus" waktu masih jadi mahasiswa.. Adalah yang disebut "Paradoks Terompet Gabriel", satu persamaan yang mengukur volume dari terompet yang memiliki panjang tak terhingga..

Meski tanpa batas, volumenya dapat diukur secara matematis dan memiliki nilai.. Namun saat akan diukur luas permukaan terompet, hasilnya ternyata tak terhingga...

Jadi umpanya terompet Gabriel bisa menampung sejumlah cat... Tetapi cat dalam terompet tak akan cukup untuk dipoles dipermukaan terompet... Itulah kehidupan, seberapa besar yang diperoleh tak akan cukup mewarnai kehidupan itu sendiri...