Senin, 18 Agustus 2008

Tidak Takut Istri Kampanye


Suami mana yang tidak bimbang jika istri dikerumuni banyak orang? Namun, tidak demikian bagi, Japari H Sya’rani , suami dari Aida Mokhtar.

Meski berbagai rumor yang mengatakan Pilbup lebih rawan dari pemilihan gubernur yang lalu, ia tetap tenang. “Kata orang dunia politik itu keras, tapi saya percaya, dengan pengalaman dan kemampuannya, istri saya dapat menjadi penyejuk saat musim kampanye dimulai,” tutur Japari, ditemui sebelum pengembalian formulir oleh pasangan Johni-Aida.

Baginya, proses kampanye adalah hal biasa, dipenuhi oleh riuh dan teriakan para pendukung.”Ibu Aida pastinya sudah terbiasa dengan ranah pemilu ini, apalagi sebelumnya dia ikut menyukseskan pemilu 2004 dan Pilgub beberapa waktu yang lalu,” ujar pria yang selalu tersenyum kalem itu.

Kata dia, sebagai seorang suami, dirinya mendukung penuh keinginan pasangan hidupnya untuk menjadi calon wakil bupati dari jalur perseorangan. “Anak-anak juga mendukung, mereka sudah terbiasa pada kesibukan ibunya,” timpal Sekretaris KPAID Kalbar dengan wajah berbinar.

Japari semakin yakin melepas istrinya untuk ikut berlaga pada pilbup Kabupaten Pontianak, karena ia menilai masyarakat Kalbar telah dewasa dalam menentukan figur pemimpin. “Buktinya, event demokrasi diberbagai daerah dan propinsi dapat berjalan dengan aman dan lancar,” tambah bapak tiga anak itu, sembari mengutak-atik handphone di genggamannya.

Ia menceritakan, keinginan istrinya, Aida Mochtar, untuk menjadi calon wakil bupati dari jalur perseorangan, diutarakan saat dua hari sebelum penutupan menjadi Panwas Provinsi. “Sebelumnya istri saya tidak lolos untuk terpilih kembali menjadi anggota KPU Kalbar,” tandas Japari.

Beberapa hari kemudian, Aida pun dipinang untuk menjadi balon wakil bupati oleh Johni Hasan. Aida menerima amanah tersebut dengan penuh berkah. “Istri saya solat istikarah selama tiga hari untuk menentukan pilihan,” ujar Japari kembali tersenyum.

Bicara mengenai tanggungjawab Aida sebagai istri dan ibu, dia meyakinkan bahwa semua itu dapat dengan mudah diselesaikan. “Yang penting adalah kualitas pertemuan, apalagi sekarang teknologi sudah mutakhir, kemana saja kita bisa saling ngobrol, kok,” kata Japari kemudian beranjak bergabung dengan istrinya, Aida Mokhtar.(dng)

Tidak ada komentar: