Kamis, 19 Januari 2012

(Nikmat) Mencicipi Bajakan?

Sudah menjadi hal lumrah di negeri ini, barang bajakan mudah ditemukan.

Seperti halnya kepingan DVD film, baik besutan nasional maupun manca negara.

Yah, memang begitu adanya, maklum produk orisinil jauh lebih mahal. Sementara isi kantong kebanyakan masyarakat semakin menipis.

Alhasil, film bajakan menjadi primadona. Seperti diriku juga, penikmat film bajakan.

Butuh akan hiburan, membuat kita memilih produk bajakan, meski tak jarang kualitas sangat minim.

Asal pandai sedikit memilih, film bajakan juga bisa tak kalah seru dengan menyaksikan film di Cinema 21.

Untuk mudahnya, sebaiknya langganan dengan pedagang. Informasi film terbaru, harga jauh miring, dan bisa dapat kualitas bagus.

Aku juga pelanggan tetap, meski harus membeli kepingan DVD di Pemangkat, kabupaten lain. Namun kebanyakannya, memang memuaskan.

Sekeping DVD hanya Rp 8.000, bandingkan aja produk original di Mall, bisa mencapai Rp 250.000. Sudah murah masih dapat diskon.

Begitulah, cekaknya keuangan masyarakat, rupanya membangun market sendiri bagi rakyat kecil.

Razia dan penertiban memang sering dilakukan aparat. Contohnya Kota Singkawang, sudah sulit mencari kepingan DVD.

Sebenarnya bukan hilang, namun usaha film bajakan hanya bergeser atau pindah wilayah saja. Tak bisa di Singkawang, kota lain masih banyak.

Apalagi, bisnis bajakan merupakan jaringan besar, dengan beking pertugas, tentunya.

Hak cipta, tampaknya tak diambil pusing. Yang penting bisa menonton ria dengan harga murah.

Konklusi, jika masyarakat ekonomi lemah masih dominan di Indonesia, maka market bajakan tentu akan subur.

Begitu pula jika aparat masih mengharap suapan nasi dari bisnis bajakan, maka usaha akan tetap ada.

Mungkin, hanya mungkin, membajak merupakan bentuk dari kreatifitas dari segala keterbatasan bangsa kita.

Jika demikian, aku berharap anak bangsa ini tak hanya bisa membajak film, namun berbagai bentuk teknologi.

Yang terpenting mental kita bukan bajakan. Karena prinsipnya manusia selalu meniru, kemudian mengembangkan, untuk terus hidup.

Tidak ada komentar: