Selasa, 17 Januari 2012

Tak Bermaksud Perangi Bayam




Tak terasa, sudah 2 bulan lalu aku menjalani operasi besar untuk mengangkat batu ureter di bawah ginjalku.

Tepatnya 4 November 2011, pisau bedah mengiris pinggang kiriku di RSU St Antonius Pontianak.

Tubuh telah kembali bugar dari sakit yang mendera, sempat membuatku roboh dan mengalami shock kejang, karena kolik ginjal.

Ya, batu seukuran peluru AK-47 berhasil dikeluarkan tim dokter, yang sukses merogoh tabungan aku dan istriku sekitar Rp 25 juta.

Namun trauma masih tersisa, aku begitu takut akan gejala sakit di bagian pinggang.

Apalagi ternyata makanan yang dianggap sehat selama ini, ternyata momok bagi sistem organ ginjal ini.

Terkejut sudah pasti, dari sekian banyak larangan yang diujarkan dokter, satu diantaranya adalah sayur BAYAM.

Meski kaya kandungan gizi, namun jenis sayur ini dapat memicu timbulnya batu ginjal dan disekitarnya.

Bayam memiliki senyawa dominan yakni oksalat/oxalate. Kadar zat ini jika terlalu tinggi sangat mengganggu ginjal. Apalagi oksalat termasuk senyawa alergenik.

Di dalam tubuh keroposku ini, oksalat akan bersenyawa dengan kalsium, membentuk kristal yang menyumbat ginjal atau salurannya.

Kalsium oksalat nama setan itu, dan bayamlah yang melahirkannya. Jelas membuat ngeri.

Jadi, bukan aku bermaksud memerangimu wahai bayam, namun dikau nyaris menghentikan hembusan nafasku.

Selamat tinggal bayam.......

Tidak ada komentar: